Kutit merupakan salah satu penyakit kulit yang berbentuk benjolan kecil serta kasar yang pernah dialami beberapa orang termasuk juga aku. Waktu aku masih sekolah dasar, aku pernah memiliki sebuah kutil yang tumbuh di betis sebelah kiri. Besar kutilku itu kira-kira sebesar biji kacang kedelai.Saking ingin menghilangkan kutil itu,aku lakukan berbagai cara bahkan aku pernah mengobatinya dengan cara ditetesi air raksa/air keras tapi semua upaya aku itu sia-sia karena kutilnya tetap saja tumbuh.
Suatu sore ketika aku tengah bermain bersama beberapa teman di samping rumah, aku di panggil oleh ibu yang waktu itu sedang berada di dapur. Ketika ibu memanggil, aku langsung bergegas menghampirinya.
" Ada apa bu ?" tanyaku
" Tuh obatin kutilnya" jawabnya
" Obatin pakai apa ?" tanyaku lagi
" Itu pakai buih itu" telunjunk ibuku menunjuk cairan berbuih yang keluar dari ujung kayu bakar yang tengah dibakar di tungku masak ( maklum masih jadul, jadi dulu kalau masak masih memakai tungku dengan kayu bakar). Tanpa pikir panjang kuturuti perintah ibuku,cairan itu terasa agak sedikit hangat mungkin karena keluar dari kayu bakar yang tengah dibakar. Cairan tersebut langsung ku oleskan merata di kutilku. Sambil mengolesi kutil, aku bertanya pada ibuku mengenai dahan pohon apa yang ibuku bakar dan cairannya aku pakai obat itu. Kata ibuku itu dahan pohon nangka yang masih basah sengaja dibakar agar keluar cairan berbentuk busa di ujungnya.
Singkat cerita ke esokan harinya ketika bangun tidur aku meraba betisku, ajaib kutil yang sebelumnya tumbuh lumayan besar tiba-tiba menghilang tak berbekas hingga aku sendiri lupa dimana sebelumnya kutil itu tumbuh. Ketika umurku sekitar 19 tahun aku kutilan lagi, tapi kali itu kutilnya tumbuhnya ada dua di telapak tangan dan ujung jari kelingking. Awalnya aku biarkan saja tapi lama-lama agak merasa terganggu dan malu.
Untungnya aku masih ingat waktu kecil aku pernah memiliki kutil dan berhasil di obati dengan sangat mudah. Tanpa pikir panjang dengan sebilah golok aku pergi ke belakang rumah, ku ambil dahan pohon nangka yang besarnya kira-kira sebesar ibu jari kaki orang dewasa. Berhubung di rumah sudah tidak lagi memakai tungku kayu bakar, terpaksa ikut ke dapur tetangga yang kebetulan masih ada tungku. Singkat cerita aku langsung membakarnya hingga di ujung kayu itu keluar cairan, kemudian cairan tersebut langsung ku oleskan pada kutilku.
Ke esokan harinya aku cek tanganku ternyata kutil itu masih tumbuh tidak seperti dulu waktu aku kecil hilang bagai disihir. " Wah resep obat kutil dari ibu kok gak seampuh dulu ?" gumamku dalam hati. Hari kedua rupanya cairan dahan pohon nangka itu rupanya baru bereaksi. Kutil itu sedikit demi sedikit terlepas, hingga hari ke empat kutil itu benar-benar tak terlihat lagi di tanganku. Tanganku kembali bersih tanpa kutil. Dari hasil pengobatan kutil yang tumbuh di betis dan di telapak tangan yang agak berbeda kecepatan waktu kesembuhannya aku menyimpulkan sendiri, mungkin karena kulit betis lebih tipis sementara telapak tangan agak tebal sehingga agak lama sembuhnya.
Demikian selintas pengalaman pribadi mengenai cara mengobati kutil ini sengaja aku tulis, semoga bermanfaat khususnya buat teman-teman yang mungkin lagi kutilan hehe......
Suatu sore ketika aku tengah bermain bersama beberapa teman di samping rumah, aku di panggil oleh ibu yang waktu itu sedang berada di dapur. Ketika ibu memanggil, aku langsung bergegas menghampirinya.
" Ada apa bu ?" tanyaku
" Tuh obatin kutilnya" jawabnya
" Obatin pakai apa ?" tanyaku lagi
" Itu pakai buih itu" telunjunk ibuku menunjuk cairan berbuih yang keluar dari ujung kayu bakar yang tengah dibakar di tungku masak ( maklum masih jadul, jadi dulu kalau masak masih memakai tungku dengan kayu bakar). Tanpa pikir panjang kuturuti perintah ibuku,cairan itu terasa agak sedikit hangat mungkin karena keluar dari kayu bakar yang tengah dibakar. Cairan tersebut langsung ku oleskan merata di kutilku. Sambil mengolesi kutil, aku bertanya pada ibuku mengenai dahan pohon apa yang ibuku bakar dan cairannya aku pakai obat itu. Kata ibuku itu dahan pohon nangka yang masih basah sengaja dibakar agar keluar cairan berbentuk busa di ujungnya.
Singkat cerita ke esokan harinya ketika bangun tidur aku meraba betisku, ajaib kutil yang sebelumnya tumbuh lumayan besar tiba-tiba menghilang tak berbekas hingga aku sendiri lupa dimana sebelumnya kutil itu tumbuh. Ketika umurku sekitar 19 tahun aku kutilan lagi, tapi kali itu kutilnya tumbuhnya ada dua di telapak tangan dan ujung jari kelingking. Awalnya aku biarkan saja tapi lama-lama agak merasa terganggu dan malu.
Untungnya aku masih ingat waktu kecil aku pernah memiliki kutil dan berhasil di obati dengan sangat mudah. Tanpa pikir panjang dengan sebilah golok aku pergi ke belakang rumah, ku ambil dahan pohon nangka yang besarnya kira-kira sebesar ibu jari kaki orang dewasa. Berhubung di rumah sudah tidak lagi memakai tungku kayu bakar, terpaksa ikut ke dapur tetangga yang kebetulan masih ada tungku. Singkat cerita aku langsung membakarnya hingga di ujung kayu itu keluar cairan, kemudian cairan tersebut langsung ku oleskan pada kutilku.
Ke esokan harinya aku cek tanganku ternyata kutil itu masih tumbuh tidak seperti dulu waktu aku kecil hilang bagai disihir. " Wah resep obat kutil dari ibu kok gak seampuh dulu ?" gumamku dalam hati. Hari kedua rupanya cairan dahan pohon nangka itu rupanya baru bereaksi. Kutil itu sedikit demi sedikit terlepas, hingga hari ke empat kutil itu benar-benar tak terlihat lagi di tanganku. Tanganku kembali bersih tanpa kutil. Dari hasil pengobatan kutil yang tumbuh di betis dan di telapak tangan yang agak berbeda kecepatan waktu kesembuhannya aku menyimpulkan sendiri, mungkin karena kulit betis lebih tipis sementara telapak tangan agak tebal sehingga agak lama sembuhnya.
Demikian selintas pengalaman pribadi mengenai cara mengobati kutil ini sengaja aku tulis, semoga bermanfaat khususnya buat teman-teman yang mungkin lagi kutilan hehe......
Terima kasih atas kunjungannya,semoga apa yang saya tulis ada manfaatnya. Kirimkan artikel sobat via email ke ardian@aquina.co.id Artikel yang layak tampil akan saya tampilkan di blog ini.
ConversionConversion EmoticonEmoticon